Cari Tahu Yuk, Hama Penyakit Tanaman Labu

budidaya labu madu

GOLDEN FARM 99 – Hama Penyakit tanaman labu merupakan organisme pengganggu pada tanaman labu/waluh yang menjadi salah satu faktor penyebab rusaknya pertumbuhan dan produksi tanaman. Bahkan dapat menyebabkan kematian pada tanaman sehingga menimbulkan kerugian yang besar bagi petani.

Waluh (Cucurbita) mencakup sekelompok tumbuhan merambat anggota suku labu-labuan (Cucurbitaceae) penghasil buah konsumsi berukuran besar bernama sama. Tumbuhan ini berasal dari benua Amerika, tetapi sekarang menyebar di banyak tempat yang memiliki iklim hangat.

Hama penyakit tanaman labu

Tumbuhan ini memiliki buah yang cukup besar, warna kulit hijau pada waktu muda, kuning coklat pada waktu tua, buah berwarna kuning, mempunyai rasa yang pulen. Labu / waluh cocok ditanam didataran rendah – tinggi. Perawatannya pun cukup mudah.

Selain perawatannya yang mudah tanaman ini juga memiliki hama dan penyakit. Oleh sebab itu, Anda harus segera mengendalikannya. Jika tanaman sudah terserang hama dan penyakit, petani bisa mengalami kerugian yang cukup besar bahkan tanaman bisa mati ketika terserang hama dan penyakit. Beberapa hama penyakit tanaman labu yaitu :

1. Busuk Daun

Gejala penyakit ini terlihat dari permukaan atas daun yaitu bercak-bercak kuning, sering agak bersudut karena dibatasi oleh tulang-tulang daun. Pada tanaman lain bercak pada daun yang berwarna kuning tadi dapat menjadi coklat, meskipun tidak mati, tanaman sakit sangat menderita, menjadi lemah sehingga hasilnya kurang dan mutunya tidak baik.

Cara pengendaliannya, yaitu:

  • Dengan mengurangi sumber infeksi.
  • Dengan melakukan pembongkaran atau pemendaman tanaman yang terserang oleh hama.
  • Pembersihan menyeluruh pada area yang terserang hama.
  • Penyemprotan fungisida, zineb ataupun meneb.
  • Penggantian tanaman yang baru.

2. Embun Tepung

Tanda-tanda tanaman waluh yang terserang embun tepung adalah pada permukaan daun dan batang terdapat lapisan tipis seperti tepung yang lama kelamaan bercak yang ditimbulkan pada embun tepung ini akan mengalami pengeringan jika tanaman ini cenderung berat, daun muda dan batang akan mati, hal ini akan mengalami penularan ke tanaman lain. Proses pertumbuhannya menempel satu sama lain.

Cara pengendaliannya, yaitu:

  • Pada tanaman yang sudah parah sebaiknya tanaman dicabut saja biar tanaman tidak menular ke tanaman lain.
  • Dilakukan dengan penyempotan dinokap atau dengan penyerbukan belerang, dan penggunaan peptisida.
  • Menjaga kebersihan area lingkungan.

3. Antraknosa

Ditandai dengan bercak mulai dari tulang daun yang bila tidak ditangani secara serius bisa meluasmenjadi bercak coklat, bersudut-sudut atau agak bulat, pada garis tangan bisa mencapai 1 cm atau bisa lebih dari itu. Antraknosa ini lama kelamaan akan menyatu dan mengakibatkan daun menjadi mati secara keseluruhan. Pada tangkai ditandai dengan bercak memanjang dan berwarna coklat tua, bercak ini juga meluas pada buah yang sudah mulai masak. Penyebabnya karena tanah terlalu lembab.

Cara pengendaliannya, yaitu:

  • Menanam benih buah yang sehat.
  • Pengendalian tanaman dilakukan penyemprotan fungisida.
  • Menjaga kebersihan area lingkungan.

5. Busuk Bunga

Gejala yang ditimbulkan oleh busuk bunga adalah ditandai dengan mahkota bunga ditumbuhi dengan cendawan putih yang lebab, penyebaran dimulai dari bunga yang masih muda dan menyebar keseluruh bunga. Hal ini mengakibatkan bunga menjadi busuk dan proses pembuahan menjadi gagal.

Cara pengendaliannya, yaitu:

  • Dilakukan pencegahan secara dini.
  • Pemilihan bibit yang berkualitas.
  • Melakukan pembersihan terlebih dahulu sebelum ditanam ataupun setelah masa tanaman bisa juga dapat mencegah dari serangan hama tanaman.

6. Layu Bakteri

Ditandai dengan adanya satu daun yang lemas. Awalnya lebih banyak lagi daun yang layu, sementara itu warnanya tetap hijau. Akhirnya kelayuan menjadi lebih parah, tanaman keriput dan mati. Bakteri menyumbat pembuluh kayu dalam batang. Batang yang layu dipotong akan keluar lendir yang kental dan lekat dari daerah berkas pengakuan, sehingga dapat ditarik keluar menjadi benang yang panjang.

Penyebabnya adalah bakteri Erwinia tracheiphila. Berbentuk batang, bergerak dengan 4-8 ulu ambuk peritrich. Bakteri membentuk kapsula, konidia berbentuk jala, kecil, bulat, halus, mengkilat, putih dan lekat. Bakteri dapat bertahan dalam badan kumbang mentimun, dan kumbang inilah yang memencarkan penyakit.

7. Mosaik

Gejala pada tanaman ini adalah mempunyai daun yang belang hijau tua dan hijau muda, dengan bermacam-macam corak. Bentuknya dapat berubah, berkerut, kerdil, atau tepinya menggulung ke bawah. Buah mengalami bercak-bercak hijau pucat atau putih, bersaling dengan bercak tua yang agak menonjol ke luar.

Demikian informasi mengenai hama penyakit tanaman labu. Semoga bermanfaat bagi Anda yang ingin mengetahui gejala hama penyakit tanaman labu dan bisa mengetahui cara pengendaliannya. Terimakasih

Tinggalkan Balasan